- See more at: http://blog.ahmadrifai.net/2012/03/cara-membuat-efek-salju-di-blog.html#sthash.0VRt8tb2.dpuf

Senin, 27 Oktober 2014

#PINTERNET: INTERNET ADDICTION

#PINTERNET: INTERNET ADDICTION (REVIEW JOURNAL)
B.  Internet Addiction



Pengertian Internet Addiction

Kecanduan internet atau yang biasa kita sebut dengan Internet Addiction Disorder (IAD), menurut Stephen Juan, Ph.D. seorang antropolog di University of Sidney antara lain:
1.      Selalu ingin menghabiskan lebih banyak waktu di internet sehingga akan menguras waktu efektif yang ada.
2.      Jika tidak menggunakan internet, muncul gejala-gejala penarikan diri seperti kecemasan, gelisah, mudah tersinggung, bergetar, menggigil, gerakan mengetik tanpa sadar, obsesif, hingga berkhayal atau bermimpi mengenai Internet.
3.      Jika terhubung dengan internet, gejala-gejala penarikan diri tersebut akan hilang ataupun berkurang.
4.      Mengakses internet lebih lama dari yang di niatkan.
5.      Cukup banyak porsi kegiatan yang digunakan untuk aktivitas terkait internet, termasuk e-mail, browsing, dan chatting.
6.      Mengurangi kegiatan penting, baik dalam pekerjaan, belajar, sosial atau rekreasi, demi menggunakan internet.
7.      Hubungan sosial, pekerjaan, atau pendidikan terancam terganggu karena penggunaan internet yang berlebihan.
8.      Internet digunakan untuk melarikan diri dari perasaan bersalah, tak berdaya, kecemasan, atau depresi.
9.      Menyembunyikan penggunaan internet dari keluarga atau teman.


Jenis-Jenis Internet addiction

a.      Cybersexual Addiction
Termasuk ke dalam cybersexual addiction antara lain adalah individu yang secara kompulsif mengunjungi website-website khusus orang dewasa, melihat hal-hal yang berkaitan dengan seksualitas yang tersaji secara eksplisit, dan terlibat dalam pengunduhan dan distribusi gambar-gambar dan file-file khusus orang dewasa.

b.      Cyber-Relationship Addiction
Cyber-relationship addiction mengacu pada individu yang senang mencari teman atau relasi secara online. Individu tersebut menjadi kecanduan untuk ikut dalam layanan chat room dan seringkali menjadi terlalu-terlibat dalam hubungan pertemanan online atau terikat dalam perselingkuhan virtual.
c.       Net compulsions

Yang termasuk dalam sub tipe net compulsions misalnya perjudian online, belanja online, dan perdagangan online.
d.      Information Overload

Information overload mengacu pada web surfing yang bersifat kompulsif.

e.       Computer Addiction
Salah satu bentuk dari computer addiction adalah bermain game komputer yang bersifat obsesif.


Gejala-gejala Internet Addiction
Freitag dan Weaver (2002) menyatakan gejalagejala dari kecanduan internet adalah:
a. Keasyikan dengan internet dan selalu memikirkannya selagi offline (internet preoccupation).
b.   Selalu menambah waktu online.
c.   Tidak mampu untuk mengontrol penggunaan internet.
d.  Lekas marah dan gelisah bila tidak sedang online.
e.  Menggunakan internet sebagai pelarian dari masalah.
f. Membohongi keluarga atau teman mengenai jumlah waktu yang digunakan untuk    online.
g. Kehilangan teman, pekerjaan, ataupun kesempatan pendidikan dan karir karena penggunaan internet.
h.  Terus menggunakan internet walaupun dana untuk online menipis.
i.  Depresi, kemurungan, kegelisahan, dan kecemasan meningkat jika tidak    menggunakan internet.
j.  Mengalami gangguan tidur atau perubahan pola tidur akibat penggunaan internet.
k. Merasa bersalah dan penyesalan yang dalam akibat penggunaan internet.

Fenomena Internet Addiction


Fenomena Internet Addiction seperti gambar diatas. Kecanduan bermain game online seperti pada jurnal Angela yang membahas mengenai kecanduan game online. ternyata jurnal ini membahas, bahwasanya kecanduan game online dapat menurunkan motivasi belajar pada siswa. Game online menurut seorang psikolog yaitu Rahmat yang mengatakan bahwa bermain game online sangatlah menyenangkan namun apabila kita mengetahui dalam memainkannya, game online memiliki kecenderungan bersifat kecanduan bagi pemainnya ini dikarenakan dari segi permainannya, game online sendiri memiliki fitur yang menarik, berisi gambar-gambar, animasi-animasi yang mendorong anak bahkan orang dewasa tertarik bermain game, selain itu macam-macam game tersebut dirancang khusus agar anak menjadi ingin terus bermain. Dari hasil penelitiannya, bahawa lebih banyak siswa yang menyukai bermain game di warnet (warung internet) dibandingkan dirumah, serta lebih banyak pula siswa yang mengaku bahwa intensitas bermain internet dilakukan setiap hari, disusul dengan intensitas 5-6 kali dalam seminggu, kemudian 4-5 kali dalam seminggu, 3-4 kali dalam seminggu, 1-2 kali dalam seminggu. Berarti bahwa, game online salah satu fenomena Internet Addiction.


Review
Internet Addiction merupakan hal yang mengarah pada kecanduan terhadap intenet, seperti: berlama-lama menggunakan internet, selalu saja ada alasan untuk memerpanjang waktu berinternet, dan juga lebih marasa nyaman dengan ber-internet.
Internet Addiction ini ternyata tak berbeda jauh dengan kecanduan obat-obatan ataupun kecanduan minuman beralkohol, karena kecanduan internet ini memiliki beberapa kesamaan gejala dengan kecanduan obat ataupn minuman. Bahkan ternyata, kata Addiction yang digunakan pada kecanduan internet ini mengacu pada Addiction yang sering digunakan pada konsep psikiatri dalam DSM-IV.
Kecanduan internet biasanya lebih mengarah pada anak diusia remaja, namun tidak menutup kemungkinan bila seorang dewasa pun mengalami kecanduan internet. Namun menurut penelitian yang telah dilakukan, dikatakan bahwa anak remaja lebih mendominasi kecanduan internet dikarenakan kurangnya kesadaran diri, pada penelitian ini dapat dikatakan pula bahwa kesadaran diri berbanding terbalik dengan kecanduan internet, itu berarti apabila :
a. Semakin tinggi kesadaran diri seseorang, maka semakin rendah tingkat kecanduan terhadap internet.
b. Semakin rendah kesadaran diri seseorang, maka semakin tinggi tingkat kecanduan terhadap internet.

Kecanduan internet dapat pula menurunkan prestasi dan motivasi seseorang dari berbagai bidang, seperti sekolah, pekerjaan, pertemanan, dsb. Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat dikatakan bahwa tingkat motivasi berbanding terbalik dengan kecandia internet, seperti berikut :
a. Semakin tinggi tingkat motivasi seseorang, maka semakin rendah tingkat kecanduan terhadap internet.
b. Semakin rendah tingkat motivasi seseorang, maka semakin tinggi tingkat kecanduan terhadap internet.

Menurut penelitian lain dikatakan bahwa seseorang dikatakan kecanduan internet apabila melakukan kegiatan internet selama 6 jam atau lebih dari itu. Seseuai dengan penelitiannya maka seseorang tersebut akan mengalami gejala psikiatris, seperti : somatisasi, obsesif-komplusif, interpersonal sensitivitas, depresi, kecemasan, permusuhan, fobia kecemasan, ideasi paranoid, dan psikotik.

JURNAL
  • Angela. 2013. Pengaruh Game Online Terhadap Motivasi Belajar Siswa SDN 015 Kelurahan Sidomulyo Kelurahan Samarinda Ilir. eJournal Ilmu Komunikasi Vol.1 No.2. Hal 532-544
  • Hasibuan, Adlin. 2014. Sistem Pakar Diagnosa Kecanduan Menggunakan Internet (Internet Addiction) Menggunakan Metode Certainty Factor. Pelita Informatika Budi Dharma. Volume 6 nomor 3. Hal 143-147
  • KOC, Mustafa. 2011. Internet Addiction and Psychopatology. TOJET. Volume 10 issue 1. Page 143-148
  • Soetjipto, H.P. Pengujian Validitas Konstruk Kriteria Kecanduan Internet. Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada : Jurnal Psikologi Volume 32, No. 2, Hal 74-91
  • Widiana, H.S., Retnowati, S., Hidyat, R., Kontrol Diri dan Kecenderungan Kecanduan Internet. Indonesian Psychologycal Journal Vol.1 No. 1. Hal 6-16

Tidak ada komentar:

Posting Komentar